Bekasi, PERISAIHUKUM.ID – Seorang pria bernama Ari Waskito (22) warga Jalan Sosial, Komplek MK II, Kecamatan Gandus Palembang, nekat mencekik kakak iparnya sendiri bernama Ulandari (30). Rumah korban Ulandari (30) di Lorong Jambu, Kecamatan Gandus. pada Sabtu (30/10/2021) sekitar pukul 09.00 WIB, lalu.
pelaku Ari Waskito (22) nekat melakukan aksi tersebut, Lantaran sakit hati karena dituduh mencuri barang milik korban Ulandari (30).
Namun apes yang dialami oleh pelaku Ari Waskito (22) karena teriakan korban Ulandari (30) minta tolong didengar oleh warga sekitar. warga pun berdatangan Sehingga pelaku Ari Waskito (22) diamankan oleh warga dan diserahkan ke Polsek Gandus Palembang.
“Sudah empat kali saya dituduh maling oleh korban yang membuat saya sakit hati dan ingin memberikan pelajaran kepada dia. Akan tetapi ketahuan oleh warga sekitar, sehingga saya diamankan dan diserahkan ke Polsek Gandus,” ujar pelaku Ari Waskito (22), Kamis (18/11/2021).
Pelaku Ari Waskito (22) mengungkapkan, bahwa dia melakukan aksinya dengan cara masuk dari pintu belakang rumah korban Ulandari (30).
“Agar tidak ketahuan, saya melakukan aksi itu menggunakan kain sebagai topeng agar tidak ketahuan, saya tidak ada niat menghabisi dia, tapi hanya memberikan efek jerah saja,” katanya Ari Waskito (22)
Sementara Itu, Kapolsek Gandus, AKP Kusyanto didampingi Kanit Reskrim, Iptu Andrian Novalezi mengatakan, bahwa aksi penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku Ari Waskito (22) ketahuan oleh warga akibat teriakan minta tolong korban Ulandari (30).
“Dari teriakan itulah pelaku berhasil diamankan warga kemudian diserahkan ke ketua RT, setelah itu diserahkan ke anggota kita untuk diproses secara hukum,” ungkap Kusyanto.
Menurut Kusyanto, motif pelaku Ari Waskito (22) nekat melakukan itu didasari sakit hati karena dituduh maling oleh ulandari (30) iparnya sendiri.
“Atas dasar sakit hati itulah pelaku nekat melakukan aksinya, tapi ketahuan warga dan diserahkan ke kita. Untuk ditindaklanjuti dan barang bukti yang kita amankan berupa sarung yang digunakan pelaku sebagai topeng,” tukasnya Kusyanto