Pembayaran Untuk Berita Meningkat 6 Poin, Setahun Belakangan Ini

Jakarta, PERISAIHUKUM.ID – Reuters Institute belakangan ini melakukan survei terhadap masyakat di Asia Pasifik mengenai konten berita berbayar. Hasilnya, ada 18% responden yang mengaku pernah membayar untuk berita daring dalam setahun terakhir.

Angka tersebut meningkat 6 poin, pada tahun 2016 sebesar 12%. Pembayaran untuk konten berita daring termasuk berlangganan, donasi, atau pembayaran satu kali.

Sementara, persentase masyarakat Hong Kong yang membayar berita daring termasuk yang terbesar di antara negara lainnya di Asia Pasifik. Dikabarkan, Sebanyak 23% responden di negara itu mengaku pernah membayar untuk berita daring dalam setahun belakangan ini.

Dilansir dari katadata.co.id, Indonesia menepati posisi kedua, yaitu 19%. Responden mengaku membayar untuk konten berita daring premium. Untuk Filipina, negara Asia Tenggara lainnya, berada di peringkat ketiga dengan 17% responden membayar untuk berita.

Dalam setahun terakhir, Reuters Institute melihat banyak media mulai mengandalkan langganan, keanggotaan, atau donasi untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap iklan digital yang dikuasai duopoli Facebook dan Google.

Meski jumlah masyarakat di kawasan Asia Pasifik yang membayar konten berita daring premiun, Reuters Institute masih melihat mayoritas konsumen berita masih menolak membayar untuk berita daring apa pun.

Sumber: katadata.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *